Seorang teman saya tidak pernah bermimpi mau ke Aceh sejak lahirnya.
Namun setelah peristiwa Tsunami Aceh, dia ingin sekali ke sana melihat bekas-bekas dahsyatnya peristiwa tsunami. Akan tetapi dia selalu diliputi ketakutan terjadi tsunami lagi. Akhirnya awal tahun ini, dia nekad pergi ke sana bersama seorang sepupunya. Tempat-tempat yang dikunjunginya antara lain bekas-bekas bencana tsunami di pesisir utara Aceh, juga tak ia lewatkan makam Sultan Malik al-Saleh, Sultan Kerajaan Islam pertama di Nusantara, Samudra Pasai, yang terkenal itu.
Sesampainya di Makam Sultan Malik Al-Saleh, ia dapati di nisan makam tertulis sya'ir Imam Ali bin Abi Thalib a s dalam bahasa Arab yang artinya begini:
Dunia ini fana, tiada kekal, bagaikan sarang laba-laba;
O, kau yang menuntut terlalu banyak,
Memadailah yang kau peroleh selama ini.
Ada yang umurnya pendek,
Namun namanya dikenang selamanya;
Ada yang berusia panjang,
Namun dilupa orang sesudah matinya.
Dunia ini bayang-bayang yang cepat berlalu
Seorang tamu dimalam hari,
Mimpi orang yang tidurnya nyenyak
Dan sekilat cahaya yang bersinar di cakrawala harapan.
Thursday, December 18, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)