Wednesday, March 21, 2007

“Melampaui Batas” dalam Menggunakan Akal (?)

Dalam sebuah diskusi internet, ketika membahas peranan akal dalam agama, seorang Ikhwan mengatakan:

“Menurut saya, akal adalah anugerah Allah swt yg diberikan kepada manusia dalam rangka mengemban tugas sebagai khalifah di muka bumi. Apa kata Al Qur'an tentang akal...:

"Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikan buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal."(QS: Al Maa-idah :58)

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal . Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS: Yusuf :111)

Musa berkata: "Rabb yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya (Itulah Rabbmu) jika kamu mempergunakan akal".(QS: Asy Syu'araa' :28)


Akan tetapi, -menurut Ikhwan tersebut- dalam kaitan dengan agama, mestinya kita tidak menggunakan akal secara melampaui batas, terlebih lagi bila menempatkan akal di atas wahyu yaitu al-Qur’an dan Sunnah yang menjadi pedoman umat Islam sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an:

"..... Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan." (QS: Yunus :12)

Sepintas tidak ada yang keliru dalam pernyataan Ikhwan di atas. Tapi kalau kita kaji lebih mendalam terasa ada yang ganjil. Mungkinkah seorang yang menggunakan akal dapat melampaui batas ? Ataukah, relevankah istilah melampaui batas disematkan pada orang yang menggunakan akal ? Mari kita kaji beberapa ayat suci berkenaan dengan hal ini.

"yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang- orang yang mempunyai akal."(QS: Az Zumar :18).

Dari ayat ini kita dapat memahami bahwa, orang YANG MENGGUNAKAN AKAL adalah orang YANG DIBERI PETUNJUK

".......Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta."(QS: Al Mu'min :28)

Dari ayat ini kita dapat memahami bahwa, orang YANG TIDAK DIBERI PETUNJUK adalah orang YANG MELAMPAUI BATAS.

"...... Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu. "(QS: Al Mu'min :34).

Ayat ini punya makna yang serupa dengan ayat sebelumnya yakni, orang YANG MELAMPAUI BATAS adalah orang YANG SESAT.

Dari ketiga pengertian di atas jelas terlihat bahwa, orang YANG MELAMPAUI BATAS atau orang YANG TIDAK DIBERI PETUNJUK atau orang YANG SESAT adalah orang yang tidak MENGGUNAKAN AKAL.

Dengan demikian maka mustahil bagi orang yang menggunakan akal untuk melampaui batas.

No comments: